Pernahkah Anda datang ke sebuah acara besar yang katanya inklusif, tapi ternyata belum ramah bagi teman-teman difabel? Misalnya, tidak ada jalur kursi roda, papan petunjuknya tidak terlihat, atau bahkan tidak ada tempat berteduh untuk mereka yang harus duduk lebih lama di luar ruangan. Padahal, saat ini cukup mudah membuat event ramah disabilitas.
Ya, bagi Anda yang sedang merencanakan atau terlibat dalam penyelenggaraan acara, baik konser, seminar, festival, atau bahkan acara komunitas, mari pelajari bagaimana caranya membuat event ramah disabilitas yang tidak hanya sekadar mengusung “label inklusif”, tapi benar-benar terasa manfaatnya untuk semua peserta, tanpa terkecuali. Simak sampai akhir, ya!
Kenapa Harus Ramah Disabilitas?
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak suara yang menyerukan pentingnya inklusi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia event. Sayangnya, praktik di lapangan masih jauh dari kata ideal. Banyak acara yang sebenarnya memiliki niat baik, tapi gagal dalam pelaksanaan lantaran tidak memperhatikan kebutuhan dasar penyandang disabilitas.
Padahal, sebuah event ramah disabilitas itu bukan hanya soal “ikut mengundang”, tapi memastikan semua peserta punya akses yang sama, baik dalam hal keamanan, kenyamanan, hingga partisipasi aktif.
Mengenal Standar 4K: Kunci dari Event Inklusif
Jika Anda baru pertama kali mendengar istilah ini, 4K di sini bukan soal resolusi layar. Melainkan singkatan dari Keamanan, Kenyamanan, Kemudahan, dan Kemandirian. Empat aspek ini jadi pondasi penting yang perlu diperhatikan agar event yang Anda untuk benar-benar inklusif dan layak diikuti semua orang, termasuk teman-teman difabel.
1. Keamanan yang Sesungguhnya
Bukan hanya soal ada petugas keamanan atau pagar pembatas, ya. Tapi juga melibatkan hal-hal seperti jalur evakuasi yang bisa dilalui kursi roda, area bebas hambatan fisik, mitigasi risiko, seperti antisipasi cuaca ekstrem atau keributan dan kesiapsiagaan petugas yang memahami penanganan peserta difabel.
Di sini, Anda bisa melibatkan jasa pengamanan event yang sudah berpengalaman menangani keramaian dengan kebutuhan khusus. Dengan begitu, acara bisa terlaksana dengan lebih tenang dan tertata.
2. Kenyamanan yang Terpikirkan dengan Baik
Kenyamanan di acara bukan hanya untuk tamu VIP atau artis pengisi acara. Justru, peserta disabilitas juga butuh ruang aman dan nyaman yang menyangkut tempat duduk khusus dan mudah dijangkau.
Area teduh atau ruang tenang bagi mereka yang sensitif terhadap keramaian atau cahaya serta jalur yang cukup lebar untuk mobilitas alat bantu seperti tongkat atau kursi roda juga termasuk faktor kenyamanan yang perlu diprioritaskan.
3. Kemudahan yang Sering Diabaikan, Padahal Krusial
Banyak penyelenggara mengira bahwa inklusivitas cukup ditunjukkan lewat niat baik. Tapi kenyataannya, aksesibilitas itu harus konkret. Nah, ini beberapa aspek penting yang harus diperhatikan:
- Akses Masuk & Keluar
Sediakan lebih dari satu titik masuk/keluar, dan pastikan semuanya bisa diakses oleh pengguna kursi roda. Gunakan pintu lebar dan jangan lupa signage (penunjuk arah) dengan font besar dan warna kontras.
- Jalur Kursi Roda
Tidak semua venue siap dengan jalur landai atau ramp. Jika belum ada, berarti Anda harus mulai pikirkan solusi kreatif seperti jalur portabel atau penyewaan ramp sementara.
- Toilet Aksesibel
Toilet ramah difabel harus cukup luas, ada pegangan, dan pintunya mudah dibuka-tutup. Tempatkan di lokasi strategis, jangan terlalu jauh dari pusat acara.
- Sistem Pendengaran Bantuan
Untuk peserta dengan gangguan pendengaran, Anda bisa sediakan sistem pendukung suara yang terhubung langsung ke alat bantu dengar atau menggunakan interpreter bahasa isyarat saat sesi presentasi berlangsung.
- Aksesibilitas Visual
Untuk membuat papan informasi, gunakan warna kontras dan font besar. Hindari penggunaan warna yang membingungkan untuk mereka yang buta warna. Penggunaan tiket gelang lanyard yang dilengkapi kode warna atau huruf braille juga bisa jadi inovasi yang keren dan inklusif, lho.
4. Kemandirian, Bukan Ketergantungan
Yang paling sering luput adalah soal kemandirian. Banyak penyandang disabilitas justru merasa “dipinggirkan” karena selalu dianggap butuh bantuan terus-menerus. Padahal, banyak dari mereka ingin bisa mengikuti acara secara mandiri. Caranya?
- Rancang alur acara yang jelas.
- Beri akses pada informasi digital dengan format aksesibel (contoh: PDF bisa dibaca screen reader).
- Libatkan volunteer yang punya pengalaman dalam mendampingi peserta difabel, bukan hanya asal bantu.
Dengan menerapkan prinsip 4K tersebut, acara bukan hanya akan berjalan lancar tetapi juga nyaman dan aman bagi semua pengunjung. Termasuk mereka penyandang disabilitas.
Mulai Rencanakan Event Ramah Disabilitas yang Inklusif dari Sekarang!
Kita paham, tidak semua penyelenggara punya dana besar. Tapi membuat event ramah disabilitas itu tidak selalu soal biaya. Yang utama adalah kemauan dan kesadaran untuk menghargai hak-hak semua orang.
Ketika Anda belum bisa menyediakan semuanya sekaligus, mulai dari hal kecil dulu. Misalnya, pastikan venue punya toilet aksesibel dan untuk jalur bebas hambatan. Tentu saja tidak harus langsung sempurna, tapi harus mulai mencobanya.
Anda juga harus tahu bahwa Indonesia punya payung hukum soal ini. Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Permen PUPR No. 14 Tahun 2017 mewajibkan fasilitas publik untuk inklusif dan aksesibel.
Apabila sebuah acara publik tidak memenuhi standar ini, sebenarnya sudah melanggar regulasi. Jadi, untuk menghindari komplain atau bahkan masalah hukum, pastikan Anda sudah mempersiapkannya dengan benar dari awal.
Jadi, Sobat Event, apakah acara Anda selanjutnya sudah inklusif dengan tetap memperhatikan kebutuhan semua kalangan? Anda bisa memulai dari hal sederhana, seperti memesan gelang tiket lanyard yang dilengkapi huruf braille dan menggunakan warna-warna kontras.
Pemesanan gelang tiket lanyard ini bisa dilakukan di Jagoan Tiket. Di sini Anda bukan hanya bebas custom desain, tetapi juga akan mendapatkan harga terbaik!
