Hampir di seluruh Indonesia memiliki tradisi tahun baru Islam. Tradisi penyambutan yang dilakukan setiap tahunnya dengan penuh suka cita. Menaruh harapan akan kehidupan yang dapat lebih baik lagi di tahun yang baru. Itulah makna yang ada pada apapun jenis tradisinya.
Aneka penyambutan tahun baru Islam di setiap daerah berbeda-beda menunjukkan ciri khas Indonesia. Hal tersebut juga menggambarkan akan keberagaman dan budaya yang ada. Tradisi yang dilakukan pun tidak lepas akan makna dan pesan mendalam. Inilah kenapa hampir semua tradisi penyambutan tahun baru Islam dapat memberikan sesuatu hal yang mengesankan.
Lantas, apa saja tradisi penyambutan tahun baru Islam yang ada di Indonesia dan masih diagendakan hingga saat ini? Simak ulasannya!
Sekilas Tentang Tradisi Tahun Baru Islam
Di Indonesia, tradisi sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan masyarakatnya. Artinya hampir setiap daerah memiliki kebiasan yang dilakukan secara turun-temurun dan dilestarikan. Hal ini membuat muncul beragam tradisi yang dilakukan untuk sesuatu kondisi tertentu.
Salah satu dari kondisi tersebut adalah lahirnya tradisi tahun baru Islam. Menjadi tradisi yang telah ada pada zaman dulu hingga sampai saat ini masih terus dilaksanakan. Tradisi yang didalamnya terdapat banyak hal menarik dan unik. Karena kegiatan tahun baru Islam yang dilakukan bergam sesuai dengan kebudayaan daerah.
Oleh karenanya, tradisi dalam penyambutan tahun baru hijriyah setiap daerah berbeda-beda. Walaupun berbeda, tetapi tujuan dan makna penyambutan tahun baru Islam diisi dengan acara yang bermanfaat. Itulah kenapa masyarakat menjadi sangat antusias dalam ikut menyemarakan tradisi penyambutan di daerahnya.
Tradisi Tahun Baru Islam yang Populer di Indonesia
Dalam penyambutan tahun baru Islam hampir setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing. Tetapi, terdapat beberapa tradisi penyambutan tahun baru Islam yang sudah sangat populer di Indonesia.
Lalu, apa saja tradisi tersebut? Berikut ini diantaranya:
1. Pawai Obor
Untuk tradisi pawai obor dilaksanakan hampir di sebagian besar daerah. Dalam pelaksanaannya, masyarakat akan berkeliling kampung atau desa. Hal uniknya adalah pakaian yang digunakan busana muslim serta dilengkapi atribut obor.
Pawai obor diikuti oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Serta pawai yang dilakukan diiringi dengan lantunan sholawat. Jadi, inilah yang membuat tradisi pawai obor dalam menyambut tahun baru Islam menjadi meriah. Pawai obor pun juga bisa dijadikan referensi ide tema karnaval yang menarik.
2. Tradisi Nganggung
Di kalangan masyarakat Bangka Belitung terdapat tradisi Nganggung. Menjadi tradisi yang merekatkan hubungan antar sesama masyarakat. Dimana, dalam tradisi Nganggung setiap kelompok masyarakat membawa ‘Dulang’ atau sesaji makanan. Dalam sesaji biasanya berisi nasi beserta lauk pauk atau kue dan buah-buahan.
Sesaji makanan akan dibawa menuju tempat pertemuan besar masyarakat. Biasanya di masjid, surau, dan langgar atau lapangan. Tradisi Nganggung selalu dilaksanakan oleh masyarakat Bangka Belitung setiap penyambutan tahun baru Islam.
3. Kirab Muharram
Beberapa daerah di pulau Jawa memiliki satu tradisi dalam menyambut tahun baru hijriyah. Tradisi tersebut adalah kirab Muharram yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Di setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam melaksanakan tradisi kirab Muharram.
Misalnya, di daerah Jawa Tengah lebih tepatnya di kota Solo, Surakarta. Tradisi kirab ini dilaksanakan dengan ikut menghadirkan kerbau Bule sebagai cucuk lampah. Bukan hanya kebo, tetapi terdapat juga peserta kirab yang berasal dari abdi dalem Keraton Surakarta dan masyarakat umum.
Tetapi, tujuan dan makna pelaksanaan kirab Muharram tetap sama pada setiap daerah yaitu, sebagai refleksi atas kesalahan dan mensyukuri atas apa yang telah didapatkan selama satu tahun yang telah dilewati.
4. Tradisi Ngadulag
Bergeser ke daerah Jawa Barat, ada budaya Ngadulag yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam menyambut tahun baru Islam. Tradisi ini sangatlah unik karena dilakukan dengan cara menabuh bedug. Daerah yang melakukan tradisi Ngadulag biasanya dari Sukabumi dan Bogor.
Kegiatan menabuh bedug juga akan diiringi dengan suara kentongan. Biasanya tabuhan bedug akan mengiringi kegiatan pawai obor atau jenis kegiatan lainnya. Dimana, masyarakat yang menjadi peserta akan mengenakan pakaian busana muslim. Inilah yang menjadi ciri khas dari tradisi Ngadulag.
5. Bubur Asyura
Tradisi bubur Asyura menjadi tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan. Pelaksanaannya dilakukan dalam rangka penyambutan tahun baru Islam. Keunikan dari tradisi ini adalah terletak pada bubur asyura. Jenis bubur yang dimasak dengan campuran 41 jenis bahan.
Untuk waktu pelaksanaannya sendiri dilakukan tepat pada tanggal 10 Muharram. Hal ini dikarenakan bubur yang telah dimasak akan dibagikan kepada umat muslim yang menjalankan puasa sunnah Asyura. Tidak hanya mereka yang berpuasa, bubur Asyura juga dibagikan kepada masyarakat sekitar.
6. Tradisi Tabut
Di Bengkulu juga terdapat tradisi yang sangat populer. Dikenal dengan tradisi Tabut yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Uniknya tradisi ini sudah menjadi salah satu parade budaya lokal Indonesia yang selalu ditunggu akan pelaksanaanya.
Dalam tradisi Tabut ada banyak jenis kegiatan yang dilakukan. Akan tetapi, acara utama dari tradisi ini adalah upacara Tabut. Dimana, menjadi upacara ritual yang dilakukan untuk mengenang mati syahid nya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Husein bin Ali Abu Thalib.
7. Bubur Suro
Di Jawa Barat khususnya daerah Cisarua, Kabupaten Sumedang, terdapat tradisi Bubur Suro. Hampir sama dengan tradisi bubur Asyura dari Banjar, tetapi bubur Suro terbuat beras, kacang tanah, dan santan.
Bagi masyarakat Jawa Barat tradisi bubur Suro merupakan wujud atas rasa syukur karena masih diberikan keselamatan, umur panjang, dan rezeki yang luas. Mulai dari proses masak hingga disantap dilakukan secara bersama-sama.
Selain menjadi acara dalam penyambutan tahun baru Islam, tradisi bubur Suro juga mempererat tali silaturahmi antar masyarakatnya.
8. Tapa Bisu
Tradisi menyambut tahun baru Islam lainnya berasal dari daerah Yogyakarta. Tradisi tersebut adalah Tapa Bisu yang merupakan tradisi tahunan yang dilakukan dengan cara mengelilingi area di sekitar Keraton Yogyakarta. Uniknya dalam tradisi ini dilakukan tanpa berbicara sepatah katapun.
Umumnya dalam pelaksanaan tradisi Tapa Bisu dilakukan oleh para abdi dalem peserta tirakat. Akan tetapi, dalam pelaksanaan tradisi ini masyarakat biasa pun bisa mengikutinya. Hanya saja harus mengikuti persyaratan dari tradisi Tapa Bisu, salah satunya adalah tidak berbicara saat kegiatan tradisi berlangsung.
Itulah beberapa tradisi tahun baru Islam yang cukup populer di Indonesia. Masih banyak tradisi lainnya, karena hampir di setiap daerah pasti memiliki tradisinya masing-masing dalam menyambut tahun baru Islam. Tetapi, tradisi yang telah disampaikan di atas dapat mewakili tradisi lainnya di Indonesia.
Memang, kebanyakan dari tradisi tersebut diselenggarakan dengan cara pawai. Pasalnya, pawai dianggap menjadi salah satu cara paling mudah untuk mengumpulkan massa. Nantinya, pihak panitia akan pesan gelang lanyard sebagai tanda pengenal bagi para peserta pawai tahun baru Islam.
Seperti diketahui, gelang lanyard sebagai tanda pengenal pada peserta pawai akan memudahkan controlling. Selain itu, bisa juga difungsikan untuk banyak keperluan lainnya untuk memudahkan kegiatan pawai tahun baru Islam yang dilaksanakan.